Rabu, 27 Oktober 2010

Menulis berita online


Selama ini radio mengklaim bisa menjadi media yang tercepat dalam menyajikan berita. Statement ini memang didukung dengan proses produksi berita radio yang jauh lebih simple dibandingkan dengan media yang lainnya. Hanya dengan bermodalkan alat rekam dan telpon genggam, seorang reporter radio bisa menginformasikan sesegera mungkin sesaat setelah sebuah peristiwa terjadi. Penyiarannya pun bisa dilakukan kapan saja, dengan hanya mempertimbangkan tingkat urgency dan kepentingan dari laporan tersebut.

Namun belakangan ini, klaim sebagai media penyaji berita tercepat perlu dipertanyakan. Televisi, juga sudah melakukan hal yang serupa. Untuk berita-berita yang membutuhkan kecepatan, meski belum mendapatkan visualisasi televisi bisa menayangkan suara reporternya dilengkapi dengan tampilan foto sang reporter. Televisi juga sudah mulai berani memotong acaranya kapanpun jika ada informasi penting.

Selain televisi, yang lebih mendekati dengan proses dan kecepatan berita radio adalah media online. Website pemberitaan memiliki proses produksi yang tidak bebeda jauh dengan radio. Kapanpun, berita di website bisa diperbaiki, dilengkapi dan diperbaharui. Selain itu website berita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki radio yaitu bisa dibaca berulang-ulang dan kapanpun oleh pembacanya.

Daripada adu cepat menyajikan berita, lebih baik radio merangkul internet. Berita yang kita siarkan, bisa sekaligus dimanfaatkan untuk mengisi website radio kita. Apalagi secara teori, menulis berita untuk media online tidak terlalu berbeda dengan menulis berita untuk radio, sehingga sekali proses produksi kita bisa mempersiapkan naskah untuk 2 media sekaligus, yaitu internet dan radio.

Menulis berita online:

1. Keep it short

Seperti halnya berita radio, berita di media online tidak perlu dibuat berpanjang lebar. Idealnya, panjang berita bisa dibuat antara 150 sampai 500 kata. Bahkan untuk berita terkini / updating news cukup dibuat sekitar 50 kata. Alasan pertama adalah untuk mengantisipasi kebiasaan peselancar dunia maya yang cenderung tidak tahan berlama-lama membaca naskah berita di layar komputer. Alasan kedua adalah untuk mengantisipasi kecenderungan pembaca internet yang lebih suka melakukan pencarian menggunakan kata-kata tertentu, sehingga semakin ringkas suatu berita isinya akan semakin mudah diserap oleh pembaca.

2. Keep it simple

Pembaca berita online juga cenderung mudah berpindah-pindah halaman. Mereka memerlukan informasi yang bisa dipahami dalam waktu singkat. Begitu pembaca merasa sulit memahami tulisan kita, mereka akan segera pergi untuk mencari informasi serupa dari situs yang lain. Untuk itu dalam pembuatan berita online diperlukan penggunaan kata-kata yang sederhana, tidak berbelit-belit dan mudah dipahami. Selain itu, perlu juga dihindari pengulangan kata dan hilangkan penggunaan kata-kata yang tidak perlu.

2. Easy to Update:

Internet memiliki keunikan yang mirip dengan radio, yaitu bisa membuat update berita kapanpun dan dalam waktu cepat. Dengan demikian, sebuah berita di media online bisa saja dibuat berkesinambungan, selangkah demi selangkah meskipun belum lengkap 5W + 1H-nya. Yang perlu diperhatikan adalah, berita terbaru diharapkan bisa melengkapi berita sebelumnya. Saat peristiwa yang diberitakan berakhir, sebaiknya dibuat sebuah berita lengkap yang merupakan kumpulan dari potongan potongan berita yang selama ini kita publikasikan.

3. Straight

Selain naskah yang singkat dan padat, penulisan berita online sebaiknya menggunakan tidak terbiasa berlama-lama di satu halaman Pembaca berita online tak terlalu memperhatikan bahasa yang mendayu-dayu, namun yang diperhatikan adalah kata-kata tertentu yang menonjol. Ingat mereka melakukan scanning! Jadi, kurangi pengulangan kata dan kata-kata yang tak perlu dihilangkan saja.

Teknik Siaran Radio


TEKNIK siaran hakikatnya adalah “seni berbicara” (art of talking) di depan mikrofon ruang siaran radio. Disebut juga ”Teknik DJ” (DJ’s technique) ketika penyiar harus memadukan pemutaran lagu dan pembicaran dalam sebuah program musik.

Dalam program musik, tugas penyiar adalah mengisi link antarlagu yang diputar, misalnya dengan obrolan, membacakan SMS, menerima telepon (ngobrol dengan pendengar), memutarkan iklan, menyampaikan informasi, dan sebagainya.

Dalam program demikian, penyiar biasanya menggunakan teknik siaran berupa ”posting your vocal”, yakni seni berbicara (the art of talking) saat lagu sudah diputar, selama intro lagu, hingga vokal penyanyi terdengar –mulai bernyanyi.

Kaidah Siaran: Prinsip Dasar

Ada dua kaidah atau prinsip dasar (basic prinsiple) siaran radio,

Yakni ”berbicara dengan seorang pendengar” dan ”senyum”.

1. Talk to One Person. Berbicara kepada seorang pendengar. Kaidah ini berbunyi: “Bayangkan Anda sedang berbicara pada ’seorang pendengar’ yang sekarang sedang duduk di hadapan Anda!”

2. Smile! Senyum. Kaidah ini berbunyi: “Senyumlah! Meskipun Anda tidak bisa melihat orangnya, akan tetapi dari suaranya Anda akan bisa menduga apakah ia sedang tersenyum atau tidak. Cobalah membuktikannya dengan teman!”

Teknik Siaran

Ada dua teknik siaran dan dengan teknik inilah umumnya seorang penyiar bekerja atau melaksanakan tugasnya, yakni teknik ad libitum (tanpa naskah) dan script reading (menggunakan naskah).

1. Ad Libitum. Teknik siaran dengan cara berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa tekanan, sesuai dengan seleranya (ad libitum means to speak at pleasure, as one wishes, as one desires) dan tanpa naskah.

2. Script Reading. Teknik siaran dengan mengunakan atau membaca naskah siaran (script) yang sudah disusunnya sendiri atau dengan bantuan penulis naskah siaran (script writer).

Persiapan Siaran

* Sediakan WAKTU LUANG, minimal 15 menit sebelum mengudara sudah ada di ruang siaran, untuk melakukan persiapan fisik, mental, dan materi siaran.
* Pastikan diri merasa rileks dan nyaman.
* Duduk dengan nyaman, tegak, dengan punggung yang tegak pula, dan jangan membungkuk –karena akan mempengaruhi kualitas suara diafragma.
* Pastikan diri sudah menguasai materi siaran –naskah sudah di tangan, dipelajari isi, dan dibaca dengan suara!
* Jika perlu, pergilah ke toilet!
* Pastikan semua kelengkapan siaran berfungsi –pemancar, line telepon, lagu-lagu atau musik, headphone, spot iklan, dan sebagainya. “Jika Anda siaran setelah penyiar lain bertugas, Anda biasanya menduga segalanya berjalan OK –kecuali mereka mengatakan hal yang berbeda!”
Semoga bermanfaat